Rabu, 09 September 2015

Persiapan Sebelum Merantau Ke Jakarta



               
SUMBER GAMBAR : DI SINI
             Beberapa hari yang lalu saya menerima line dari calon pramugari bernama Vara. Dia jauh-jauh datang dari Samarinda khusus untuk melamar kerja menjadi pramugari. Nekat? Iya. Awalnya sih saya salut dengan perjuangannya, tapi kalau kalian bertanya, apakah dulu saya senekat Vara, jawabannya TIDAK. Namun jika saya diberi kesempatan merantau ke Jakarta, saya akan mempersiapkan tidak dengan hanya modal nekat.
                Kalau saya menjadi Vara, dan saya yakin banyak sekali yang ingin senekat dirinya, saya akan mempersiapkan hal-hal berikut sebelum saya merantau ke Jakarta.

1.       Mencari teman seperjuangan.
Ini penting, bila perlu sebanyak mungkin. Saya tidak pernah menganggap orang lain yang mengikuti proses recruitment sebagai saingan. Itu menimbulkan aura negatif yang bakalan sangat mengganggu saat menjalani proses test. Lihat si A bawaannya gak percaya diri, takut kalah cantik. Lihat si B langsung minder karena ngerasa bentuk badan saya gak sebagus badannya. Sebisa mungkin saya menjalin pertemanan dengan orang-orang baru yang saya temui di tempat perekrutan.
Bagi kalian yang akan merantau ke Jakarta, ada baiknya kalian mencari teman sebelum benar-benar pergi. Kalian bisa sharing tempat kost, ongkos taksi dan yang paling penting ya sharing ilmu. Siapa tahu ada hal-hal yang luput dari perhatian kalian, teman akan saling mengingatkan bukan? Kalian bisa mencari teman di blog-blog pramugari lain, promosi melalui media sosial, atau bisa saja mencari teman sekampung yang memiliki cita-cita yang sama.

2.       Mempersiapkan tempat tinggal, transportasi dan jalur mencapai tempat perekrutan.
Sebelum kalian membeli tiket pesawat ke Jakarta, hal-hal yang saya sebutkan di atas adalah hal penting yang harus dipersiapkan. Pikirkan dengan matang apakah kalian akan menginap di hotel atau indekos selama masa perekrutan. Kalau kalian berencana hanya mengikuti satu perekrutan lalu kembali ke daerah asal ya saya anjurkan menginap di hotel saja. Tapi kalau kalian berencana untuk tinggal selama beberapa bulan untuk mencoba banyak maskapai, ya tentu saja indekos akan sangat mengirit pengeluaran. Rate harga kos di Jakarta adalah Rp 500.000,00 hingga Rp 1.500.000,00 perbulan. Sementara harga hotel paling murah berkisar Rp 250.000,00 hingga 700.000,00 perhari (ini harga hotel menengah ke bawah).
Setelah memilih tempat tinggal (yang bisa dicari melalui Google), maka tentu kalian harus memikirkan sarana transportasi sekaligus jalur-jalur menuju tempat rekrutmen. Yang paling simple (dan tentu paling mahal) ya taksi. Nyaman karena kalian tinggal duduk dalam mobil, pakai AC pula. Tapi kalian tetap harus berhati-hati memilih taksi, pilih yang ada tulisan “TARIF BAWAH” agar kalian tidak miskin mendadak selama di Jakarta. Dari sekian taksi yang pernah saya coba order, tarif yang paling murah memang TAKSIKU. Selain TAKSIKU, ada juga taxi EXPRESS dan BLUE BIRD. Selain 3 taksi yang saya sebut barusan, saya tidak berani. Karena pernah coba salah satu dari taxi lain dan langsung tekor.
Kalau ingin murah, ada banyak alternatif lain yang bisa dicoba. Ada bus, angkot, kereta ataupun ojek. Yang perlu diketahui adalah jalurnya. Harus berhenti di mana dan tarif rata-ratanya berapa.

3.       Cari kerja sampingan. Atau kegiatan.
Iya, ini serius. Jalan menjadi pramugari mungkin tidak melulu mulus. Ada jeda waktu menunggu dari satu tahap ke tahap berikutnya. Dan sangat mungkin memakan waktu hingga berbulan-bulan. Vara mengaku sudah menganggur di kos selama sebulan, menunggu jadwal medex (medical examination). Selain membosankan, menganggur itu tidak sehat. Badan tidak banyak bergerak dan tentu saja kita jadi banyak pengeluaran. Kalau kalian berasal dari keluarga pas-pasan, saya sarankan untuk mencari kerja freelance entah menjadi penjaga butik di Mall atau menjadi waitress di restoran cepat saji. Jangan gengsi, hidup di Jakarta itu tidak murah! Wong saya pernah melamar ke pizza hutmall dekat rumah kok waktu menanti hasil recruitmentAir Asia X dan Saudi Arabia airlines. Selain supaya saya punya pemasukan sendiri, ya saya pikir jadi pelayan masih lebih terhormat daripada jadi pengangguran. Toh saya tidak berencana menjadikan waitress sebagai pekerjaan tetap. Saya hanya menjadikannya pekerjaan optional ketika menunggu hasil tes pramugari. Sayangnya saat itu pizza hutsedang tidak membutuhkan karyawan baru dan beberapa minggu kemudian saya mengetahui kehamilan saya. Akhirnya saya putuskan untuk fokus di rumah dan tidak lagi mencari kerja sampingan. Sampai sekarang masih belum terbiasa jadi pengangguran, kadang suka ngeribetin diri sendiri dengan pekerjaan rumah. Semoga setelah si bayi lahir ke dunia, saya bisa mendapat pekerjaan baru sebagai seorang Ibu (minta doanya yaa).

Itu aja saran dari saya untuk kalian yang ingin merantau ke Jakarta. Harap diingat, Jakarta itu kota besar. Kalian bisa meraih mimpi atau menggali lubang bunuh diri di sini. Rencanakan perjalanan kalian dengan matang. Jangan ragu untuk bertanya melalui saya melalui akun-akun media sosial, line ataupun email. Selama saya ada waktu dan bisa membantu, dengan senang hati akan saya lakukan. Tapi mbok ya kalau ngontak saya yang sopan. Pakai bahasa Indonesia yang lengkap, jangan singkatan alay anak sekarang, bisa mabok saya ngebacanya. Dan kalau saya lama balasnya, harap dimaklumi. Gini-gini kan saya gak pure nganggur 24 jam. Masih ada kegiatan ngurus rumah dan ngikut acara-acara suami. Mohon pengertiannya ya! Dan semangat untuk perekrutan!!!